Spesifikasi dan Karakteristik Baja
Apa
Itu Baja?
Baja adalah logam paduan,
logam besi sebagai unsur dasar dengan beberapa elemen lainnya,
termasuk karbon. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2%
hingga 2.1% berat sesuai grade-nya.
Pada baja terdapat beberapa elen yang selalu ada pada baja diantaranya:
•Karbon
•Mangan
•Fosfor
•Sulfur
•Silikon
•Oksigen
•Nitrogen
•Aluminium
Selain
itu, ada elemen lain yang ditambahkan untuk
membedakan karakteristik antara
beberapa jenis baja
diantaranya:
mangan, nikel, krom, molybdenum, boron, titanium, vanadium dan niobium. Dengan
memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis
kualitas baja bisa didapatkan. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur
pengeras Baja karbon ini dikenal sebagai baja hitam karena berwarna hitam, banyak
digunakan untuk peralatan pertanian misalnya sabit dan cangkul. Penambahan
kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan
tariknya (tensile strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas
(brittle) serta menurunkan keuletannya (ductility).
Karakteristik
Baja sebagai
Bahan Struktur
•Apakah
karakteristik baja sebagai bahan struktur? Baja sering kali dimanfaatkan
sebagai bahan baku dalam pembuatan suatu struktur bangunan. Baja
dikenal sebagai material yang kuat, memiliki keuletan, dan kekerasan yang baik.
Selain itu, baja juga mempunyai mutu yang seragam serta proses instalasinya
lebih mudah.
•Sebagai
bahan struktur, baja memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda
dengan material-material lainnya. Karakteristik tersebut bisa dilihat dari segi
fisik maupun mekanis. Berdasarkan fisiknya, baja mempunyai beberapa
karakteristik yang meliputi berat, berat jenis, daya hantar panas, dan
konduktivitas listrik. Sedangkan karakteristik baja menurut dari segi mekanis
antara lain :
- Kekuatan (Power)
- •Karakteristik utama yang dimiliki oleh baja adalah kekuatannya. Baja mempunyai kuat tarik yang sangat baik. Hal ini membuat baja yang diberikan beban akan cenderung mengalami perubahan bentuk (deformasi). Perubahan tersebut menyebabkan timbulnya regangan (strain) dengan besar sesuai deformasi per satuan panjang. Sedangkan regangan menimbulkan terjadinya tegangan (stress) di dalam baja.
- •Baja juga mempunyai karakteristik berupa regangan elastis yang terjadi apabila beban yang menyebabkan regangan dilepaskan ketika baja belum mengalami perubahan bentuk, baja akan kembali ke bentuknya semula. Perbandingan antara tegangan dan regangan dalam keadaan elastis disebut modulus elastisitas (modulus young). Ada tiga macam tegangan pada baja yaitu tegangan elastis, tegangan leleh, dan tegangan plastis.
- Keuletan (Ductility)
- •Keuletan adalah kemampuan baja untuk melakukan deformasi sebelum terputus. Faktor yang mempengaruhinya yaitu regangan (strain) yang bersifat permanen sebelum baja terputus. Adapun besar keuletan ini berhubungan dengan sifat yang bisa dilakukan terhadap baja. Untuk mengetahui besar keuletan baja, Anda bisa melakukan serangkaian uji coba, terutama uji tarik.
- Kekerasan (Hardness)
- •Kekerasan adalah ketahanan suatu material terhadap besarnya gaya yang bisa menembus permukaannya. Kekerasan ini memegang pengaruh yang sangat besar terhadap kekuatan yang dimiliki oleh baja. Uji coba terhadap kekuatan bisa dilaksanakan menggunakan metode rockwell, brinell, ultrasonic, dan lain-lain.
•Ketangguhan
adalah hubungan antara jumlah energi yang mampu diterima oleh baja hingga
terputus. Semakin kecil ketangguhan yang dimiliki oleh suatu baja, maka
karakteristik baja tersebut akan semakin rapuh. Baja yang tangguh akan
mendukung keselamatan penggunanya. Ketangguhan baja bisa diketahui melalui uji
coba dengan memberikan pukulan (impact) secara tiba-tiba.
Komentar
Posting Komentar